Saturday, January 24, 2015

Istanbul, Turkey

Travelling : Istanbul Turkey

Istanbul

Istanbul, Turkey - Eropa  (dilihat dari Camlica Hill)
Istanbul (bahasa Turki: İstanbul; ada yang menyebut Istambul) adalah kota terbesar di Turki yang menjadi jantung ekonomi, budaya, dan sejarah negara ini. Dengan jumlah penduduk 13,9 juta, kota ini membentuk salah satu aglomerasi perkotaan terbesar di Eropa dan termasuk salah satu kota terbesar di dunia menurut jumlah penduduk di dalam batas kota. Istanbul yang memiliki luas 5,343 square kilometers (2,063 sq mi) ini berbatasan dengan Provinsi Istanbul dan menjadi ibu kota administratifnya. Istanbul adalah kota lintas benua yang membentang melintasi Selat Bosporus—salah satu perairan tersibuk di dunia—di Turki barat laut, antara Laut Marmara dan Laut Hitam. Pusat perdagangan dan sejarahnya terletak di Eropa, sementara sepertiga penduduknya tinggal di Asia.

Didirikan di promontori Sarayburnu sekitar tahun 660 SM dengan nama Byzantium, kota yang sekarang bernama Istanbul ini berkembang menjadi salah satu kota paling penting dalam sejarah. Selama enam belas abad setelah didirikan kembali dengan nama Konstantinopel pada tahun 330 M, kota ini menjadi ibu kota dari empat kekaisaran, yaitu Kekaisaran Romawi (330–395), Kekaisaran Romawi Timur (395–1204 dan 1261–1453), Kekaisaran Latin (1204–1261), dan Kekaisaran Utsmaniyah (1453–1922). Kota ini memainkan peran penting dalam kemajuan penyebaran Kristen selama masa-masa Romawi dan Romawi Timur sebelum Utsmaniyah menaklukkannya pada tahun 1453 dan mengubahnya menjadi pertahanan Islam sekaligus ibu kota kekhalifahan terakhir. Meskipun Republik Turki menetapkan ibu kotanya di Ankara, istana dan masjid kekaisaran masih berjajar di perbukitan Istanbul sebagai lambang sejarah kota ini.

Posisi strategis Istanbul di Jalur Sutera, jaringan rel ke Eropa dan Timur Tengah, dan satu-satunya rute air antara Laut Hitam dan Mediterania telah membantu memajukan penduduknya, meski tidak banyak sejak didirikannya Republik Turki pada tahun 1923. Setelah diabaikan selama periode antarperang, kota ini berhasil merebut perhatian dunia. Populasi kota bertambah sepuluh kali lipat sejak 1960-an setelah para migran dari seluruh Anatolia datang ke metropolis dan batas kota pun diperluas demi menampung mereka. Beberapa festival seni diadakan pada akhir abad ke-20, sementara perbaikan infrastruktur berhasil menciptakan jaringan transportasi yang kompleks.

Tujuh juta turis asing berkunjung ke Istanbul pada tahun 2010 setelah dinobatkan sebagai Ibu Kota Budaya Eropa, sehingga kota ini menjadi tujuan wisata paling populer ke-10 di dunia. Atraksi utama kota ini adalah pusat sejarahnya yang separuhnya terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, tetapi hub budaya dan hiburannya berada di sepanjang pelabuhan alami kota ini, Tanduk Emas, di distrik Beyoğlu. Diakui sebagai kota global, Istanbul menjadi tempat berdirinya kantor pusat sejumlah perusahaan dan kantor berita Turki dan menyumbang lebih dari seperempat produk domestik bruto negara ini.Demi memanfaatkan revitalisasi dan perluasannya yang cepat, Istanbul mencalonkan diri untuk menjadi kota penyelenggara Olimpiade Musim Panas 2020.
( Referensi : Istanbul) 

Blue Mosque (Masjid Biru)

Blue Mosque, Istanbul
Masjid Sultan Ahmed (bahasa Turki: Sultanahmet Camii) adalah sebuah masjid di Istanbul, kota terbesar di Turki dan merupakan ibukota Kesultanan Utsmaniyah ( dari 1453 sampai 1923). Masjid ini dikenal dengan juga dengan nama Masjid Biru karena pada masa lalu interiornya berwarna biru.

Masjid ini dibangun antara tahun 1609 dan 1616 atas perintah Sultan Ahmed I, yang kemudian menjadi nama masjid tersebut. Ia dimakamkan di halaman masjid. Masjid ini terletak di kawasan tertua di Istanbul, di mana sebelum 1453 merupakan pusat Konstantinopel, ibukota Kekaisaran Bizantin/Bizantium. Berada di dekat situs kuno Hippodrome, serta berdekatan juga dengan apa yang dulunya bernama Gereja Kristen Kebijaksanaan Suci (Hagia Sophia) yang sekarang diubah fungsinya menjadi museum.

Jaraknya cukup dekat dengan Istana Topkapı (Topkapi Palace), tempat kediaman para Sultan Utsmaniyah sampai tahun 1853 dan tidak jauh dari pantai Bosporus. Dilihat dari laut, kubah dan menaranya mendominasi cakrawala kota Istanbul.

Masjid ini dikenal dengan nama Masjid Biru karena warna cat interiornya didominasi warna biru. Akan tetapi cat biru tersebut bukan merupakan bagian dari dekor asli masjid, maka cat tersebut dihilangkan. Sekarang, interior masjid ini tidak terlihat berwarna biru.

Arsitek Masjid Sultan Ahmed, Sedefhar Mehmet Aga, diberi mandat untuk tidak perlu berhemat biaya dalam penciptaan tempat ibadah umat Islam yang besar dan indah ini. Struktur dasar bangunan ini hampir berbentuk kubus, berukuran 53 kali 51 meter. Seperti halnya di semua masjid, masjid ini diarahkan sedemikian rupa sehingga orang yang melakukan Salat menghadap ke Makkah, dengan mihrab berada di depan.
(Referensi : Masjid Sultan Ahmed)

Selat Bosphorus

Bosphorus Cruise
Bosporus (bahasa Yunani: Βόσπορος) adalah sebuah selat yang memisahkan Turki bagian Eropa dan bagian Asia, menghubungkan Laut Marmara dengan Laut Hitam. Selat ini memiliki panjang 30 km, dengan lebar maksimum 3.700 meter pada bagian utara, dan minimum 750 meter antara Anadoluhisarı dan Rumelihisarı. Kedalamannya bervariasi antara 36 sampai 124 meter. 

Ada dua jembatan yang menyebrangi Selat Bosporus, yang pertama adalah Jembatan Bosporus memiliki panjang 1.074 meter dan diselesaikan pada 1973. Yang kedua, Jembatan Fatih Sultan Mehmet dengan panjang 1.090 meter dan diselesaikan pada 1988 sekitar 5 km sebelah utara jembatan pertama.

Marmaray  adalah kereta api listrik bawah laut yang menghubungkan Asia dan Eropa di Laut Marmara melalui terowongan. Sekitar 1.400 meter dari terowongan ini berada di bawah selat, dengan kedalaman sekitar 55 meter.

Jembatan Bosphorus


Jembatan Bosphorus. Pagi hari di Pantai Bosphorus

Inilah yang paling di tunggu-tunggu, Bosphorus bridge jembatan yang menghubungkan dua benua yaitu benua Asia dengan benua Eropa. Keindahan jembatan ini luar biasa terutama di malam hari.

Jembatan Bosphorus (Bosphorus Bridge), yang dalam bahasa Turki disebut Bogazici Koprusu, terletak di Old City, Istanbul. Raja Darius adalah pihak yang pertama kali membangun jembatan antara Asia dan Eropa di atas selat Bosphorus pada 522 SM hingga 485 SM. Saat itu ia menggerakkan pasukannya untuk menaklukan Macedonia. Untuk itulah ia membangun jembatan pontoon di antara benua Asia dan benua Eropa. Berbagi usaha telah dilakukan untuk membentangkan jembatan panjang di antara kedua benua tersebut. Pada abad ke-18 M, misalnya, sejumlah insinyur Perancis telah mengajukan rancangan jembatan. Selanjutnya pada tahun 1323 H/1905 M, rancangan lain diajukan oleh salah satu tim dari Jerman. Pada tahun 1930-an, sebuah tim lain dari Eropa mengajukan rancangan lainnya. Sementara pada tahun 1327 H/1953 M, pemerintah Turki membuat rancangan yang lain. Namun hingga saat itu, semuanya baru dalam tahap rancangan.

Pada tahun 1383 H/ 1963 M,akhirnya keinginan untuk pembangunan jembatan tersebut yang mempertemukan antara benua Asia dan Eropa mengemuka kembali kenapa?

Robert Arndt, dalam sebuah karyanya yang berjudul Bridge Across The Bosphorus mengatakan bahwa setidaknya ada dua faktor yang mendorong pembangunan jembatan tersebut. Salah satunya adalah Istanbul sendiri. Kedua sisi Selat Bosphorus selama sepuluh tahun terakhir telah berkembang pesat. Lalu-lintas dua jembatan mengalami perkembangan yang pesat pula. Lima jembatan gantung yang dibangun antara tahun 1953 dan 1963 telah memecahkan rekor atau meraih kemajuan dalam seni pembangunan jalan raya. Oleh sebab itu, ketika Freeman Fox dan partners dari London, sebuah perusahaan paling berpengalaman dan inovatif di bidang tersebut mendapatkan proyek pada tahun 1968 untuk merancang sebuah jembatan baru, impian itu pun akhirnya terwujud.

Lima tahun kemudian, tepatnya pada Selasa, 3 syawal 1393 H/30 ktober 1973 M, dilakukan peresmian jembatan yang dibangun sebuah perusahaan Turki, Enka Construction and Industry Co.Ltd, dan sebuah kontraktor Jerman, Hochtief AG. Itulah jembatan pertama yang dibangun di atas Selat Bosphorus yang menghubungkan antara Benua Asia dan Eropa, sejak dibuatnya jembatan pontoon oleh Raja Darius.

Di bawah jembatan, baik sudut kanan maupun kiri, bercuatan berbagai Istana, rumah, gedung, dan masjid. Selain itu, di ujung jembatan terdapat billboard berwarna kuning yang bertuliskan ”Welcome to Asia”. Billboard ini menadakan bahwa bukan merupakan area Eropa melainkan berada di area Benua Asia sebaliknya ketika kita nanti kembali,diujung jembatan kita akan melihat billboard yang sama bertulisan”welcome to Eropa”

Dengan karakteristik Selat Bosphorus tersebut, tidak heran jika Selat Bosphorus sangat dikenal sebagai kawasan turis dan kawasan pelayaran internasional yang menghubungkan Eropa dengan Timur Tengah. Dengan melintasi selat itu pula, truk-truk mengangkut berbagi barang menuju Timur Tengah. Demikian pula kapal-kapal tanker raksasa yang mengangkut minyak dari Irak dan Iran menuju Eropa, semuanya harus melintasi selat tersebut. Itulah yang menyebabkan Turki kerap disebut sebagai “Pintu Gerbang Eropa dari Timur Tengah”.

Bosphorus bridge di katakan sebagai Jembatan terindah di Dunia. Bagaimana tidak, dengan begitu banyak arsitek dan perusahaan ternama di dunia yang antusias untuk membangunnya.

Marmaray

Marmaray  (Asia-Eropa dengan hitungan menit)
MARMARAY adalah kereta api listrik bawah laut yang menghubungkan Asia dan Eropa di Laut Marmara melalui terowongan. Marmaray ini merupakan gabungan dua kata. Marmaray berarti laut Marmara. Sementara ‘Ray’ dalam bahasa Turki berarti kereta. Jadi Marmaray artinya kereta api Marmaray. Marmaray itu sendiri baru saja diluncurkan pada akhir 2013 dan beroperasi pada awal tahun 2014.

Media di Turki menyebut proyek fenomenal ini sebagai “Hayal gercege donustu” yaitu mimpi yang menjadi kenyataan. Ini adalah mimpi rakyat Turki sejak tahun 1876 di masa Sultan Abdul Mecit II. Lebih dari 150 tahun lalu. Sultan pada masa Turki Utsmani ini bermimpi suatu saat akan ada kereta (terowongan) api bawah laut di selat Bosporos yang menghubungkan Asia dan Afrika.

Penerusnya Sultan Hamid yang memerintah pada 1922-1924 kemudian pernah membuat sketsa nya. Tapi pada sampai akhir kesultanan ide ini tidak terwujud. Maka masa Perdana Menteri Erdogan inilah terowongan bahwah laut dapat terwujud.

Pelajaran pentingnya adalah, bahwa ternyata Turki sejak masa dahulu kala sudah memiliki grand design pembangunan. Atau yang kita sebut sekarang sebagi blue print (cetak biru) pembangunan. Pelajaran kedua, adalah ada kesinambungan program pembangunan dari periodesasi sebelumnya dengan periode sesudahnya. Jadi, tidak memberangus apa yang pernah dicita-citakan oleh pendahulu untuk kemajuan rakyat Turki. Selama hal itu baik dan dipandang untuk kesejahteraan rakyat.

Jembatan Galata


Makan Malam di Jembatan Galata
Gambar dg latar belakang Yenii Camii (Masjid Baru)
Jembatan ini membentang melintasi Golden Horn menghubungkan kawasan Istanbul bagian selatan atau yang sering disebut kota tua dengan perkotaan baru di wilayah Istanbul utara Taksim Square. Istanbul bagian utara tempat beradanya Taksim square, Dolmabahce palace, Galata tower, dan juga Stadion turk telekom arena, Markas Galatasaray klub sepak bola kebanggan warga Istanbul. Jembatan ini terdiri dari dua tingkat, bagian atas untuk transportasi kendaraan dan pejalan kaki sedangkan bagian bawah dipenuhi tempat makan atau kafe untuk menuju ke bawah jembatan galata, kita bisa melewati tangga yang berada di tengah-tengah jembatan.

Dari sini kita bisa melihat lalu lalang kapal pesiar dan kapal feri baik dari laut marmara, selat bosphorus, atau golden horn ini sendiri. Dari atas jembatan ini kita juga bisa melihat pemandangan Topkapi Palace, Hagia Sophia, Blue Mosque, Yenii Camii, Süleymaniye Camii.

Hagia Shopia


Museum Hagia Shopia
Museum Hagia Sophia, adalah bangunan megah yang pernah menjadi masjid dan gereja. Sebelum menjadi museum seperti sekarang, Hagia Sophia pertama kali dibangun sebagai sebuah Gereja Ortodoks. Pantas jika Hagia Sophia memiliki gaya arsitektur khas Byzantium yang indah.

Baru setelah Kota Konstantinopel jatuh ke tangan Dinasti Usmaniyah di tahun 1453, Hagia Sophia di alihfungsikan sebagai Masjid. Mengingat ekspansi Dinasti Usmaniyah membawa nafas Islam yang kental di dataran Eropa.

Walaupun telah berubah menjadi sebuah masjid, tidak ada perubahan arsitektur maupun interior dari Hagia Sophia. Perubahan hanya berupa penambahan kaligrafi Islam dan mimbar untuk tempat imam salat. Sebuah bukti bahwa umat Islam adalah umat yang toleran di masa itu.

Keindahan interior Hagia Sophia semakin bertambah dengan adanya hiasan kaligrafi Allah yang berdampingan dengan lukisan Bunda Maria. Ada juga lukisan Yesus yang bersebelahan tepat dengan kaligrafi Al Quran. Sungguh perpaduan yang sangat unik dan indah.

Selain itu, mimbar masjid dan hiasan masjid lainnya juga masih ada dan terjaga. Selama 500 tahun Hagia Sophia berfungsi sebagai masjid. Baru di era 1990-an, Pemerintah Turki menjadikan Hagia Sophia sebagai sebuah Museum yang bisa dimasuki oleh para wisatawan. 

Hagia Sophia sudah terkenal seantero dunia dan menjadi ikon kebanggaan negara Turki. Bisa dipastikan Anda akan terpana dan terbius oleh pesona Museum Hagia Sophia. 

Camlica Hill

Camlica Hill "melihat Turki Eropa dari ketinggian Turki Asia"
Masjid Camlica di puncak Bukit  (dalam pembangunan)
Bukit Camlica (Camlica Hill) - merupakan dataran tertinggi di istanbul dengan ketinggian 267 meter di atas laut. Bukit ini merupakan daerah yang di peruntukan sebagai lokasi wisata oleh pemerintah turki. 

Panorama yang disuguhkan meliputi Keindahan alam dan taman yang berada di bukit ini, keseluruhan kota istanbul , daratan bagian Eropa istanbul - turki, Selat Bophorus, dan laut Marmara. 

Istana Dolmabahce



Istana Dolmabahce atau Dolmabahce Sarayi adalah salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi ketika berada di Istanbul. Istana ini lokasinya berada di distrik Besiktas, bangunan di tepi selat Bosphorus, sehingga pada bagian halaman belakang istana terbentang pemandangan laut yang indah. Dan jika menyusuri selat Bosphorus, dapat dengan jelas terlihat bangunan istana ini yang megah.

Ketika masuk dari jalan, dengan sisi pinggir jalan dihiasi tanaman bunga yang rapi, tampak menara jam yang menjulang tinggi, Dolmabahce Clock Tower.

Istana Dolmabahce mulai digunakan sejak tahun 1856 menjadi tempat tinggal Sultan setelah pindah dari istana Topkapi. Istana ini dibangun oleh 3 orang arsitek Garabet Balyan, Nigogayos Balyan dan Evanis Kalfa atas perintah Sultan Abdul Mecid I yang merupakan Sultan Ottoman yang ke tiga puluh, pada tahun 1843-1856. Ide istana ini muncul adalah setelah melakukan kunjungan ke istana Versaiiles, Paris. Konon emas yang dipakai untuk ornament termasuk langit-langitnya adalah sebanyak 35 ton emas (wow buanyak yah). Istana ini selain menjadi tempat tinggal juga menjadi kantor untuk pemerintahan kerajaan Ottoman atau kekhalifahan Ustmaniyah hingga penghapusan kekhalifahan pada tahun 1924. Sultan terakhir yang tinggal di istana ini adalah Sultan Abdul Mecid Effendi.

Selanjutnya digunakan oleh Mustafa Kemal Attaturk, sebagai pendiri dan presiden pertama Republik Turki. Istana ini digunakan terakhir oleh Mustafa Kemal Ataturk saat perawatan medis hingga wafatnya pada 10 November tahun 1938. Kini istana ini menjadi museum sejak tahun 1984.

Setelah masuk pada gerbang utama yang megah yaitu Gate of Sultan, terbentang pemandangan taman yang cantik. Di bagian tengah ada kolam dengan patung-patung angsa. Kebetulan saat musim panas, sehingga pepohonan yang hijau, dan bunga-bunga yang bermekaran, menambah indah suasana pemandangan pada halaman depan istana.


Sebagian kecil dari banyak ruangan istana
Bagian istana Dolmabahce secara keseluruhan dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu bagian yang untuk pria atau disebut dengan Mabeyn i Humayun, bagian untuk upacara atau acara resmi yang disebut dengan Muayede Salonu. Bagian ini dialokasikan untuk menyambut negarawan dalam acara kenegaraan yang penting. Dalam ruang Ceremonial Hall, terdapat lampu Kristal hadiah dari Ratu Victoria. Lampu kristal yang sangat besar ini, terdiri dari 750 lampu dengan berat 4,5 ton. Memang benar-benar lampu kristal yang besar dan megah.

Luas keseluruhan istana ini adalah sekitar 45.000 m2 , bangunannya terdiri dari 285 kamar, 46 ruangan atau aula, 6 buah tempat pemandian (hamam) dan 68 toilet. Pengaruh gaya barat sangat jelas dalam keseluruhan isi istana ini. Bangunan dan seluruh interior design-nya bergaya Eropa. Meskipun tirai-tirainya dan perabotnya kini sudah terlihat agak kusam, namun secara keseluruhan memang merupakan istana yang mewah.

Ketika menaiki tangga yang disebut dengan crystal staircase, yang merupakan tangga berbentuk dua tapal kuda, benar-benar sebuah ruangan istana yang cantik dengan design interior berwarna keemasan.

Istana Topkapi


Gerbang masuk Istana Topkapi
Salah satu tempat yang menjadi prioritas untuk dikunjungi  adalah Topkapi Palace (atau disebut dengan bahasa Turki: Topkapi Sarayi), selain Hagia Sophia dan Blue Mosque. 
Barang-barang peninggalan Nabi Muhammad SAW, sahabat dan keluarganya berada di Topkapi Palace. 

Topkapi Palace atau istana Topkapi adalah istana tempat tinggal kekhalifahan Ottoman selama kurun waktu hampir 400 tahun. Lokasi istana ini masih di kawasan Sultanahmet yang merupakan old city Istanbul, dekat dengan Hagia Sophia dan Blue Mosque. 

Istana Topkapi ini merupakan istana terbesar peninggalan kerajaan Turki Ustmani atau disebut dengan Ottoman dan merupakan tempat tinggal Sultan selama kurun waktu hampir 400 tahun antara tahun 1465 hingga 1853. Kepentingan istana Topkapi ini memudar, setelah Sultan lebih suka menghabiskan waktu di Istana baru yaitu di Dolmabahce Palace yang berada di tepi selat Bosphorus. Pada tahun 1856 Sultan Abdul Mecid I memindahkan kediaman di Dolmabahce Palace merupakan istana dengan gaya bangunan Eropa. Selama kurun waktu tahun 1856-1924, Topkapi Palace ini digunakan untuk akomodasi para pejabat pemerintah, dan berdasarkan dekrit pemerintah tanggal 3 April 1924 istana ini dijadikan museum dan pada tahun1985 merupakan salah satu World Heritage Site oleh UNESCO.

Istana Topkapi ini mulai dibangun pada tahun 1459 atas perintah Sultan Mehmed II. Selain sebagai tempat tinggal juga merupakan tempat untuk acara-acara kenegaraan. Beberapa bangunan mengelilingi lapangan istana dan kebun. Bangunan-bangunan tersebut mencakup tempat senjata, ruang harta, ruang makan, harem, kamar Sultan dan menara penjaga.

Pada masa kekhalifahan Ottoman, the sacred relics yang berupa barang-barang peninggalan Rasullulah SAW, keluarga dan sahabatnya, sejak tahun 1517 dibawa ke Istanbul dan disimpan di Hirkai Serif Odasi (Chamber of the Holy Mantle) yang merupakan bagian dari bangunan Istana Topkapi. Barang-barang sacred relics ini disimpan pada ruangan khusus di Topkapi oleh Sultan Mehmet.


Tapak kaki - Jubah - Pedang Nabi, dan Pedang para Sahabat
Sacred Relics, merupakan barang-barang peninggalan Rasullulah SAW antara lain adalah jubah atau mantel, helai rambut jenggotnya, pedang dan jejak telapak kaki Rasulullah yang dipahat di batu pada tempat berkaca. Selain itu juga ada pedang nabi Daud dan pedang para sahabat (Umar bin Khatab, Ali bin Abi Thalib, dan Ustman bin Affan) dan baju-baju kekhalifahan, kunci Ka’bah dll. 

Setelah mengunjungi dua buah istana (Topkapi dan Dolmabahce) yang merupakan tempat tinggal Sultan maupun presiden Turki, maka kita dapat gambaran bagaimana kehidupan mereka zaman dahulu. Kemegahan dan kemewahan yang masih terlihat dari peninggalan-peninggalan yang ada. Berkunjung ke istana Dolmabahce ini memberikan pengalaman yang menarik sekaligus menambah wawasan baru tentang salah satu istana termegah ini. 

Panorama 1453

Diaroma Penaklukan Konstatinopel
Panorama 1453 adalah tempat yang jadi tujuan para turis untuk mengenang kembali suasana abad ke-15, di mana Konstantinopel diserbu oleh Khalifah Muhammad Al-Fatih. Sedikitnya ribuan orang yang datang ke tempat ini. Mereka ingin merasakan langsung suasana peperangan yang paling menarik dalam sejarah tersebut.

Di awal perjalanan museum, kita akan disuguhi beberapa teks, gambar, dan video tentang kisah penyerbuan Konstantinopel. Sosok Muhammad Al Fatih yang digambarkan sebagai pemuda berani dan pintar juga banyak dibahas.

Namun yang paling menarik adalah ketika kita naik ke bagian paling atas museum. Di sana ada ruangan khusus yang dibuat untuk menggambarkan suasana perang di abad ke-15. Ada lukisan langit yang terang, tembok yang hancur, pasukan yang siap membunuh musuh, hingga peralatan perang yang digunakan kala itu, mulai dari meriam hingga panah. Semua tampak nyata dengan efek pencahayaan dan musik yang sempurna. Para pengunjung tepat berada di tengah ruangan itu, dan bisa berkeliling untuk menikmati atmosfer yang ada. Rasanya seperti sungguhan berada di tengah peperangan itu.

Penaklukan Konstantinopel oleh Al Fatih ini terjadi pada tahun 1453. Saat itu Kekaisaran Byzantium yang berpusat di Konstantinopel ditaklukkan oleh pasukan yang dipimpin seorang pemuda bernama Muhammad Al Fatih.


Penaklukan ini menjadi tonggak sejarah karena upaya sebelumnya oleh para pendahulu Al Fatih gagal. Namun akhirnya berkat sebuah upaya yang gigih dan strategi yang jitu, kota yang dikeliling benteng ini akhirnya bisa direbut. Para ahli sejarah meyakini, penaklukan ini menjadi akhir dari Abad Pertengahan di Eropa.

Grand Bazaar



Grand Bazaar
Grand Bazaar (Kapalıçarşı) di Istanbul merupakan salah satu pasar terbesar tertutup di dunia dengan 60 jalan-jalan dan 5.000 toko, dan menarik antara 250.000 dan 400.000 pengunjung setiap hari. Kios barang-barang seperti perhiasan, keramik yang dilukis dengan tangan, karpet, bordir, rempah-rempah dan toko-toko antik. Banyak kios di pasar tersebut dikelompokkan menurut jenis barang, dengan area khusus untuk barang yang terbuat dari kulit, perhiasan emas dan sejenisnya. 
Bazaar yang telah menjadi pusat perdagangan penting karena 1461 dan kubah labirin yang menampilkan dua bedestens (bangunan kubah), yang pertama dibangun antara 1455 dan 1461 atas perintah Sultan Mehmed. Bazaar itu diperbesar pada abad ke-16, pada masa pemerintahan Sultan Suleiman.

Terdapat dua masjid, empat air mancur, dua hamams, dan beberapa kafe dan restoran. Di tengah adalah ruang berkubah tinggi Cevahir Bedesten, di mana barang-barang yang paling berharga dan barang-barang antik masa lalu yang dapat ditemukan sampai hari ini, termasuk perabot, copperware, tasbih kuning, senjata hias, ikon, ngengat eh mutiara cermin, pipa air, jam tangan dan jam, lilin, koin-koin kuno, dan perak dan perhiasan emas set dengan karang dan pirus.


Es Krim
Sensasi Es Krim cita rasa Turkey
Bagi penggemar es krim akan menemukan jenis es krim yang beda di Turki. Es krimnya tak meleleh jika dibiarkan di tempat terbuka. Malah bisa dibentuk sedemikian rupa. Juga kenyal dan tak jatuh saat wadahnya dibalik. Es krim ini juga bisa dipotong bahkan bisa digantung seperti sebatang pohon.

Keunikan itu yang membuat para penjaja es krim Turki di jalanan punya kesempatan membuat atraksi saat melayani pembelinya. Misalnya, es krim sudah dimasukkan ke dalam cone, namun saat diberikan pada pembeli es krim itu seolah mau jatuh yang membuat si pembeli kaget. Atau si pelayan menyekop sejumlah es krim dengan pengaduknya yang panjang dan menyimpannya di cone yang dipegang pembeli. Namun saat si pembeli mau pergi es krimnya masih melekat di sekopnya.

Atraksi yang bikin jengkel si pembeli tapi menjadi hiburan yang melihatnya itu seolah-olah jadi ciri khas layanan es krim Turki. Es krim itu dihasilkan di wilayah bernama Kahraman Maras dan merupakan produksi es krim turun-temurun. Sejak zaman dulu di wilayah ini sudah dikenal es krim yang bernama Karsambac yang terbuat dari salju, esktrak buah-buahan, susu, madu dan salep. Salep ini adalah tepung yang terbuat dari anggrek yang tumbuh di wilayah Maras yaitu Orchis mascula and Orchis militaris.


No comments:

Post a Comment